Bantulah Aku Melawan Nafsu (arabic)-Mawaddah
Have a Nice day~
....Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
(Ali 'Imran: 142)
Jihad bererti:
1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam;
2. memerangi hawa nafsu
3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam;
4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak...
Do help me fighting lust
I had fought my lust every moment
I tried many times yet I failed
I didn't give up and I fought again
But I couldn't afford
I failed at last
O Lord, do help me, make easy for me
To fight this lust that is destroying me
May I'm not halted to reach You
Please help me Lord
Have mercy on me, don't let me be
Lord, do help me
Have mercy on me, don't let me be, do help me always
I don't give up, I keep on fighting by hoping help from You
Should You let me be on my own
I'll ceaselessly be in the sinful valley
O Lord, lust and satan always irritate me
Everyday they hold grudge on me whenever I want to be diligent to You
Don't leave me alone
Facing satan and my lust
I want to obey You, I want Your Please
Should You let me be, I'll be down then
Lord I'll try again fighting lust by Your help and Your blessing Lord
In this prayer I count on You
Do bestow upon me love and fear to You
As my guardians from my lust
Isn't it Your Promise to Your slaves?
O Lord, help me focus in my prayer
May I could feel Your Mightiness
Till I see everything is small, but You
By that feeling I hope at last I'll be able to fight satan and my cunning lust
Lord, in my prayer, clean up my soul, make feeble my lust
Do save myself, cultivate feeling of slavery in me
Make it stay put for my entire life
Credit ----> MAWADDAH INTERNATIONAL
By : -------> Hafifi Borhan El Said love & Faith <--------
KISAH LELAKI DAN WANITA BERPURDAH
Suatu kisah… Kisah ini berlaku sewaktu aku di Madinah. Suatu hari aku berjalan melalui pasar. Sebaik saja muazzin melaungkan azan, aku terlihat seorang wanita. Wanita itu ganjil cantiknya. Dia berpaling kepadaku seolah-olah tahu bahawa aku merenungnya. Malah dia memberikanku anggukan kecil penuh bermakna sebelum wanita itu berpusing di satu sudut menuju ke lorong penjual sutera.
Bagaikan terkena panahan halilintar, aku serta-merta tertarik, hatiku terpukau dengan wanita itu. Dalam kepayahan aku berdebat dengan hatiku, memberikan satu demi satu alasan untuk meneruskan langkahku ke masjid memandangkan masanya telah tiba untuk solat, namun perdebatan ternyata gagal. Aku memutuskan untuk mengikut wanita tersebut.
Aku bergegas mengejar wanita itu, nafasku pantas dan mengah manakala wanita itu tanpa disangka mempercepatkan langkahnya.
Dia telah berada jauh beberapa kedai di hadapan. Dia memaling wajahnya seketika padaku, terasa kudapat melihat cahaya senyuman nakal wanita itu dibalik purdah hitamnya. “Adakah ini khayalanku sahaja?” bisik hatiku. Akalku seolah-olah tidak berfungsi pada waktu itu.
“Siapakah wanita itu?”
Aku memantaskan langkahku dan memasuki lorong dimana wanita itu dilihatku masuk. Dan seterusnya wanita itu mengimbau aku, sentiasa dihadapan, masih tidak dapat dikejar, semakin jauh dan jauh dari mana kami mula-mula bersua. Perasaanku tambah membuak.
“Adakah wanita itu orang gila?”
Semakin jauh nampaknya wanita itu berjalan hingga ke penghujung bandar. Mentari turun dan tenggelam, dan wanita tersebut masih berada jauh di hadapanku. Sekarang, kami berada di tempat yang tidak disangka, sebuah perkuburan lama.
Kalaulah aku siuman seperti biasa, pasti aku akan merasa gementar, tapi aku terfikir, tempat yang lebih ganjil dari ini biasa dijadikan tempat pasangan kekasih memadu asmara. Dalam 60 langkah di antara kami aku melihat wanita itu memandang ke arahku, menunjuk arah, kemudian turun ke tangga dan melalui pintu bangunan sebuah kubur tua.
“Waktu maghrib sudah hampir selesai,” kata wanita itu bernada sedikit menyindir . “Apa kau risaukan? Pergilah buangkan kunci itu, kau mahu aku memuaskan nafsumu, bukan?” Aku terus membuang kunci pintu tersebut ke dalam perigi, dan memerhatikan kunci itu jatuh. Perutku terasa bersimpul tatkala tiada bunyi kedengaran ketika kunci itu jatuh ke dalam lantai perigi. Aku berasa kagum, kemudian takut.
“Tiba masanya untuk melihat aku,” kata wanita tersebut, dan dia mengangkat purdahnya untuk mendedahkan wajah sebenarnya. Bukan wajah segar seorang gadis remaja, tapi kehodohan wajah yang mengerikan, jijik, hitam dan keji, tanpa satu zarah cahaya kelihatan pada alur kedut ketuaannya. ” Pandang aku sungguh-sungguh,” kata wanita itu lagi.
“Namaku Dunia. Aku kekasihmu. Kau habiskan masamu mengejarku , sekarang kau telah memiliki diriku . Didalam kuburmu. Mari. Mari.” Kemudian wanita itu ketawa dan ketawa, sehingga dia hancur menjadi debu, dan lilin itu padam satu demi satu, dan kegelapan menyelubungi suasana.
**P/S: Dunia ibarat taman dan kebun menuju ke akhirat yakni kehidupan kekal, maka sesungguhnya bajainya dengan benih yang baik supaya kita dapat menuainya kelak dengan hasil yang menggembirakan..inshaallah....~
RENUNG2KAN DAN SELAMAT BERAMAL~
CREDIT FOR: http://sahabatraudhah.blogspot.com/2010/09/lelaki-dan-wanita-berpurdah.html
Subscribe to:
Posts (Atom)
My Facebook
About Me
- Hafifi Borhan El Said
- Seoul, Muslim Sunni, South Korea
- Sentiasa meng-update diri supaya menjadi lebih baik dari sebelumnya.. Hari ini kita bersyukur.....Esok kita tambah kesyukuran.. ##-> ada apa2 soalan boleh email ke [pipislam90@yahoo.com] :: LOVE&FAITH::